Minggu, 24 Juni 2012

Respect for Irish fans!

Pertandingan Euro antara Irlandia vs Spanyol masih teringat jelas pada ingatan saya. Bukan karena permainan Spanyol yang menarik dengan tiki taka-nya, bukan juga karena Spanyol berhasil menang besar atas Irlandia. Namun, suasana sebelum akhir pertandingan yang membuat saya kagum dan terharu. Lagu  ''the fields of athenry'' menggema di akhir-akhir pertandingan.
Puluhan ribu orang berbaju hijau lah yang membuat stadion menjadi bergemuruh. Ya, walaupun Irlandia menjadi pecundang dan memastikan sebagai tim pertama yang harus angkat koper, namun para fans Irlandia tetap memberikan apresiasi kepada para pemainya. Bukan cacian, hujatan atau makian kepada para pemain, tetapi sebuah penghormatan kepada para pahlawan mereka. Sebuah momen yang mengharukan bagi saya, begitu cintanya para fans Irlandia kepada negaranya.
Walaupun Irlandia kalah 4-0, mereka tidak meninggalkan stadion dan masih bernyanyi dengan semangat. Mereka sangat menghargai setiap tetes keringat yang telah dikeluarkan para pahlawannya walaupun hasilnya diluar ekspektasi.
Standing aplause buat fans Irlandia, sebagai warga Indonesia kita seharusnya malu. Apa yang telah kita lakukan ketika timnas kita kalah? Apa yang kita lakukan ketika timnas kita gagal menjadi juara?
Kita hanya bisa mencaci,menghujat dan mengkambinghitamkan apapun. Kita harus belajar dari fans Irlandia, kita harus menerima apapun hasil yang telah dicapai timnas kita.
Sebagai supporter kita bisa menunjukkan bahwa kita cinta kepada negara ini dan sebagai pemain mereka juga merasa dihargai. Kita boleh saja memberikan kritikan kepada mereka saat bermain jelek, hal ini wajar karena kita ingin timnas tampil bagus. Akan tetapi, jangan sampai menghujat apalagi malah mencari-cari kesalahan.
Tidak ada salahnya kita belajar dari apa yang telah dilakukan fans Irlandia untuk menghormati perjuangan pemainya. Mulai sekarang marilah kita menjadi pendukung sejati timnas kita, marilah kita menghargai para pahlawan sepak bola kita, marilah kita bangga pada negara kita, Indonesia!
Khoirur Rozikhin

0 komentar:

Posting Komentar