Saling Berpelukan

Atraksi membelakangi lapangan diperagakan Pasoepati di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Red flare dari Pasoepati

Pasoepati membuat tribun Stadion Maguwoharjo menjadi menyala.

Penuh sesak

Pasoepati memenuhi tribun selatan Stadion Manahan.

Membentangkan syal

Ritual yang sering dilakukan Pasoepati saat mendukung tim kesayangan.

Menyanyi dan berkreasi

Pasoepati tidak pernah berhenti dalam mendukung Persis Solo.

Jumat, 24 Agustus 2012

kumpulan aksi suporter

Jumat, 17 Agustus 2012

Sahur On The Road


Pasoepati Red Squad (PRS) menggelar acara yang bertajuk ''Sahur On The Road'' pada Minggu (12/8) dini hari. Sebuah acara sahur bersama dan pembagian makanan kepada para pekerja malam dan orang-orang jalanan. Tujuan diselenggarakan acara ini untuk berbagi dan menghargai para pekerja yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat. Terkadang mereka seperti terlupakan, padahal mereka memiliki peran penting bagi masyarakat.

Campo bersama petugas penjaga perlintasan KA
Ada sekitar 50 bungkus nasi dan air mineral yang dibagikan. Acara ini dimulai pukul 01.00 WIB, sebelumnya semua anggota beerkumpul dulu di depan Solo Square. Ada sekitar 10 orang anggota PRS yang ikut serta dalam acara ini. Ada juga beberapa teman-teman dari Pasoepati Curva Nord Familia (CNF) yang ikut membantu. Setelah dilakukan briefing, semua mulai bergerak menyusuri jalan Slamet Riyadi. Dinginnya udara pagi tak menyurutkan semangat para anggota PRS. Beberapa kendaraan bermotor beriringan dan berhenti ketika akan membagikan bungkusan kepada orang di jalanan.   

Maaf ini bukan pencitraan lho,hehe
Ada beberapa anggota pekerja malam yang menjadi sasaran utama, seperti penjaga perlintasan kereta api dan petugas kebersihan kota.  Namun tidak hanya itu, para tukang becak dan tuna wisma juga tak luput dari sasaran. Raut muka mereka tampak senang ketika mendapatkan makanan. Setelah mengelilingi jalanan kota Solo,sekitar pukul 03.30 WIB nasi bungkus telah habis dibagikan.
Sahur bersama di Tugu Kebangkitan
Setelah itu, semua anggota PRS kemudian berkumpul di Tugu Kebangkitan untuk melakukan sahur bersama. Semangat kebersamaan sangat tergambar jelas saat acara itu. Walaupun dengan menu sahur yang sangat sederhana. Kegiatan positif ini sebenarnya untuk mengisi libur kompetisi, serta untuk berbagi terhadap sesama. Apalagi ini bulan Ramadhan, harus banyak-banyak beramal. PRS ingin menunjukkan bahwa suporter tidak hanya seorang pecinta bola, bernyanyi di atas tribun atau tukang rusuh di mata masyarakat. Akan tetapi, kita juga busa melakukan hal-hal positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
(Khoirur Rozikhin)
Pasoepati Red Squad bersama Pasoepati Curva Nord Familia

Minggu, 24 Juni 2012

Respect for Irish fans!

Pertandingan Euro antara Irlandia vs Spanyol masih teringat jelas pada ingatan saya. Bukan karena permainan Spanyol yang menarik dengan tiki taka-nya, bukan juga karena Spanyol berhasil menang besar atas Irlandia. Namun, suasana sebelum akhir pertandingan yang membuat saya kagum dan terharu. Lagu  ''the fields of athenry'' menggema di akhir-akhir pertandingan.
Puluhan ribu orang berbaju hijau lah yang membuat stadion menjadi bergemuruh. Ya, walaupun Irlandia menjadi pecundang dan memastikan sebagai tim pertama yang harus angkat koper, namun para fans Irlandia tetap memberikan apresiasi kepada para pemainya. Bukan cacian, hujatan atau makian kepada para pemain, tetapi sebuah penghormatan kepada para pahlawan mereka. Sebuah momen yang mengharukan bagi saya, begitu cintanya para fans Irlandia kepada negaranya.
Walaupun Irlandia kalah 4-0, mereka tidak meninggalkan stadion dan masih bernyanyi dengan semangat. Mereka sangat menghargai setiap tetes keringat yang telah dikeluarkan para pahlawannya walaupun hasilnya diluar ekspektasi.
Standing aplause buat fans Irlandia, sebagai warga Indonesia kita seharusnya malu. Apa yang telah kita lakukan ketika timnas kita kalah? Apa yang kita lakukan ketika timnas kita gagal menjadi juara?
Kita hanya bisa mencaci,menghujat dan mengkambinghitamkan apapun. Kita harus belajar dari fans Irlandia, kita harus menerima apapun hasil yang telah dicapai timnas kita.
Sebagai supporter kita bisa menunjukkan bahwa kita cinta kepada negara ini dan sebagai pemain mereka juga merasa dihargai. Kita boleh saja memberikan kritikan kepada mereka saat bermain jelek, hal ini wajar karena kita ingin timnas tampil bagus. Akan tetapi, jangan sampai menghujat apalagi malah mencari-cari kesalahan.
Tidak ada salahnya kita belajar dari apa yang telah dilakukan fans Irlandia untuk menghormati perjuangan pemainya. Mulai sekarang marilah kita menjadi pendukung sejati timnas kita, marilah kita menghargai para pahlawan sepak bola kita, marilah kita bangga pada negara kita, Indonesia!
Khoirur Rozikhin

Jumat, 08 Juni 2012

Catatan Akhir Musim


Tak terasa musim ini telah berakhir, ditutup dengan pertandingan derby Jawa Tengah, Persis Solo vs PSIS Semarang. Pertandingan yang sangat seru tersebut berhasil dimenangkan oleh tim kebanggaan, Persis Solo. Ada hal spesial yang dilakukan Pasoepati untuk pahlawan-pahlawan mereka. Sebuah pyroshow atau pesta flares menghiasi laga akhir musim ini.
Ratusan flares dinyalakan bersama-sama menjelang akhir pertandingan. Stadion manahan membara dengan warna merah yang mengelilingi seluruh tribun. Wow, sungguh pertunjukan yang luar biasa.
Dibalik pesta itu tersimpan perasaan sedih bagi seorang supporter seperti saya dan temen2 Pasoepati semua. Kami harus libur dulu dalam mendukung tim kebanggaan, Persis Solo. Dan kami harus menunggu sampai musim depan dengan pemain , pelatih dan liga yang mungkin sudah berbeda. Tapi tak masalah, selama namanya masih Persis Solo 1923 kami akan tetap mendukung.


Banyak kenangan yang kami rasakan selama satu musim ini. Satu musim yang luar biasa bagi saya dan teman-teman. Tawa, tangis, senang dan sedih telah kami rasakan bersama. Partai kandang dan tandang kami selalu setia mendampingi. Tak ada kata lelah untuk menjadi pemain ke-12. Entah sudah berapa batu yang mengenai kami dan saudara-saudara kami, berapa darah yang telah tertumpah. Semua itu tak mampu memadamkan gelora semangat kami.
Sempat ada asa di awal-awal musim untuk lolos di kasta tertinggi. Namun, semakin lama asa itu pudar, banyak masalah di dalam maupun diluar tim. Dari mulai masalah gaji lah, dikerjain wasit lah, dll. Walaupun begitu kita tetap konsisten mendukung tim untuk bermain di liga yang katanya profesional ini.
Kami tetap bangga walaupun Persis gagal promosi ke kasta tertinggi. Kami tetap bangga walaupun Persis hanya finish diperingkat 8. Mereka memutuskan untuk tetap bermain  walaupun selama 2 bulan gaji mereka belum dibayar, karena mereka menghargai kami. Oleh karena itu, kami juga harus menghargai setiap tetes keringat yang mereka cucurkan . Sekali lagi terima kasih para punggawa Persis Solo, terimakasih Bang Jun, Bang Hermansyah dan seluruh official. Terima kasih telah menjadikan sepak bola kota Solo menjadi lebih berwarna, terima kasih telah mengembalikan euforia pecinta bola  Solo yang sempat redup beberapa tahun ini. Sekali lagi terima kasih!


Dan tak lupa juga saya ucapkan terima kasih yang sangat banyak kepada rekan-rekan Pasoepati semua. Kalian hebat satu musim ini kawan, semangat kalian tak pernah padam selama satu musim ini. Suatu kebanggaan tersendiri menjadi bagian dari kalian. Banyak orang bilang ini supporter hebat, itu supporter hebat, tapi bagi saya Pasoepati adalah supporter paling hebat di dunia!


Musim yang sangat luar biasa bersama kalian, saya akan merindukan kebersamaan ini.  Saya masih sanggup berdiri dan berteriak untuk sebuah nama, Persis Solo! Sampai jumpa kawan di musim berikutnya.
Kalian luaarr biasaa!!
:')
Khoirur Rozikhin

Selasa, 05 Juni 2012

Gallery foto Persis Solo vs PSIS








Gallery foto Persis vs PPSM






Senin, 04 Juni 2012

Gallery foto Persis vs Persikab